Skip to main content

Penguapan dan Pendidihan

Kenapa Pakaian yang Dijemur Dalam Ruangan Bisa Kering

Kenapa pakaian yang dijemur bisa kering? Benarkah panas matahari yang menyinari pakaian sehingga air menguap dari pakaian ?
Kebanyakan menjawab “iya, pakaian bisa kering karena disinari oleh matahari” !
Apakah air pada pakaian itu menguap ? bukankah untuk menguap air harus mendidih terlebih dahulu ? dan bukan kah air harus bersuhu 100 oC agar mendidih ?

Sejak lama kita sudah meyakini bahwa mataharilah yang membuat pakaian menjadi kering, jawaban yang  tidak salah..tapi bukan jawaban yang tepat jika ditinjau dari segi ilmu Sains.


Sebenarnya faktor panas matahari bukanlah faktor utama dalam urusan jemur menjemur baju. Melainkan, adanya perpindahan massa yang terjadi antara air dalam baju menuju udara. Contoh faktor yang paling utama adalah hembusan angin dan kelembapan udara.

Hal ini dikarenakan adanya titik keseimbangan. Jika kita campurkan larutan warna dengan air tanpa diaduk, maka pada akhirnya campuran tersebut akan memiliki warna yang sama. Itulah contoh fenomena dari titik keseimbangan.

Sama seperti halnya pakaian yang dijemur di dalam ruangan tanpa sinar matahari akan tetap bisa kering. Dalam kondisi ini, hal yang paling mempengaruhi adalah kelembapan udara.

Kelembapan udara adalah banyaknya kandungan air di udara. Tingkat kelembapan dalam pakaian sangat tinggi dengan tingkat kelembapan udara sekitar, sehingga mengakibatkan perpindahan massa antara air di baju menuju udara. Hal ini terjadi karena hukum perpindahan. Tingkat kelembapan air dalam baju sangat tinggi sehingga air berpindah menuju udara untuk menyamakan kondisinya atau menuju keadaan setimbang. Itulah mengapa baju tetap bisa kering walaupun dijemur di dalam ruangan.

Jika dijemur dibawah sinar matahari maka proses penjemuran akan selesai lebih cepat karena energi panas yang diberikan oleh matahari mengakibatkan suhu udara meningkat. Meningkatnya suhu udara akan membuat air menguap lebih cepat dan molekul air akan lebih cepat berpindah ke udara.

“Menguap” dan “Mendidih” merupakan dua konteks yang berbeda. Pasalnya mendidih dan menguap adalah hal yang berbeda.

Air mendidih pada kondisi suhu 100 oC dalam tekanan 1 atmosfer (normal). Itulah jawaban yang tepat jika ditanyakan oleh seseorang berapa titik didih air. Jika tekanan diturunkan seperti kondisi tekanan di pegunungan, maka titik didih air akan di bawah 100 oC.

Mendidih merupakan kondisi dimana air telah mencapai titik didihnya sehingga semua molekul airnya bergerak secara acak karena energi tinggi dan mengakibatkan molekul air terlepas dan membentuk fase gas (uap air).
Berbeda dengan menguap. Menguap adalah kejadian dimana molekul air pada permukaan terlepas. Menguap hanya terjadi di permukaan air yang bersentuhan dengan udara sekitar. Proses ini terjadi di setiap temperatur dan akan semakin banyak seiring temperatur udara meningkat. Kecenderungan air selalu menguap karena tekanan uap air udara cenderung lebih kecil dari tekanan jenuh (kondisi dimana udara tidak dapat menerima uap air lagi).

penguapan dan pendidiha

Proses menguap terjadi sangat lambat di permukaan air tanpa melewati pendidihan dan pembentukan gelembung.


Comments

Popular posts from this blog

PEMBUKTIAN RUMUS ENERGI KINETIK

Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi energinya tetap kekal. Secara umum energy dapat dibedakan dalam berbagai bentuk yaitu energy potensial, energy kinetic, energy kalor, energy cahaya, energy nuklir dan energy murni. Energi potensial adalah energy yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukannya. Energi potensial ini meliputi energy potensial gravitasi, energy potensial elastis, energy potensial kimia, energy potensial nuklir, dan energy potensial listrik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah, sebagai contoh, air danau dipegunungan atau air didalam waduk yang tinggi. Jika air tersebut diberi kesempatan untuk jatuh (terjun), maka air tersebut dapat memutar turbin. Sedangkan energy potensial elastic dimiliki oleh suatu benda karena dalam keadaan diregangkan atau dimampatkan, sebagai contoh, busur panah yang berada dalam keadaan d

Pembahasan Soal UN Fisika SMA 2019 Nomor 1-5

Soal ini menerapkan pengaturan angka penting (AP) pada hasil pengukuran menggunakan jangka sorong hasil pengukuran dengan jangka sorong dapat dirumuskan dimana SU adalah hasil pengukuran pada skala utama jangka sorong...SN adalah hasil pengukuran pada skala nonius jangka sorong, dan KA adalah ketelitian jangka sorong..pada soal diatas, ketelitian jangka sorongnya adalah 0,1 mm = 0,01 cm. SU merupakan angka pada skala utama sebelum angka 0 SN SN merupakan angka pada skala nonius yang berimpit (membentuk garis lurus) dengan angka pada SU Hasil Pengukuran Panjang SU = 1,8 cm SN = 2 (0,01) cm = 0,02 cm Panjang = 1,82 cm (3 AP) Hasil Pengukuran Lebar SU = 0,4 cm SN = 6 (0,01) cm = 0,06 cm Panjang = 0,46 cm (2 AP) Hasil Pengukuran Tinggi SU = 1,3 cm SN = 5 (0,01) cm = 0,05 cm Panjang = 1,35 cm (3 AP)  , hasil pengukuran mengikuti aturan angka penting, harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit. jadi jawabannya ad