Skip to main content

Listrik Statis

 PETA KONSEP LISTRIK STATIS

 A. Hukum Coulomb
1. Interaksi elektrostatis antara dua muatan listrik

Materi tersusun atas molekul-molekul. Molekul unsur tersusun atas atom-atom. Atom terdiri atas inti  yang bermuatan positif dan dikelilingi  oleh  sejumlah elektron yang bermuatan negatif sehingga muatan total atom sama dengan nol. Di dalam inti atom terdapat proton yang bermuatan positif dan neutron yang tidak bermuatan (netral).

arah garis gaya pada muatan listrik
Gaya  listrik antarmuatan  terjadi akibat adanya besaran-besaran yang menjadi ciri dari kedua muatan tersebut. Besaran ini disebut muatan listrik.Gaya listrik ini berupa gaya tarik-menarik atau gaya tolak menolak. Gaya tolak-menolak terjadi pada dua muatan sejenis, sedangkan agaya tarik terjadi pada dua muatan yang berlainan jenis

Muatan Sejenis Tolak-menolak, Muatan Berlainan Jenis Tarik-menarik
 


Coulomb Laws
Percobaan Coulomb
2. Gaya Coulomb Antara Dua Muatan Listrik

Hukum  Coulomb: “gaya interaksi antara  dua buah  
benda titik  bermuatan listrik,berbanding lurus dengan 
 hasil kali  masing-masing muatan dan berbanding  
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda itu”.

 







 




B. Kuat Medan Listrik
Medan adalah ruang  di sekitar benda di mana setiap titik di dalam ruang tersebut akan terpengaruh oleh gaya yang ditimbulkan oleh benda.
Medan disekitar partikel listrik dinamakan Medan Listrik

1.  Kuat Medan Listrik Akibat Sebuah Muatan Titik
Besarnya kuat medan listrik (E) yang dihasilkan oleh q didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya Coulomb (F) yang bekerja pada muatan uji dengan besarnya muatan uji tersebut.
Muatan uji adalah sebuah muatan yang menghasilkan medan listrik  yang jauh lebih kecil daripada muatan yang akan dihitung kuat medannya. Syarat muatan uji  seperti  ini bertujuan agar muatan uji tidak memengaruhi kuat medan yang akan diukur

 Arah kuat medan listrik di suatu titik selalu searah dengan gaya  yang  dialami  oleh  muatan  uji  positif  di  titik  tersebut sehingga arah kuat medan di suatu titik oleh muatan positif akan menjauh, sedangkan muatan negatif akan mendekat.

 
 
Arah Medan listrik








 
2.  Kuat Medan Listrik Akibat Dua Muatan Titik

 
Medan Listrik Akibat Dua Muatan Titik










Vektor kuat medan  listrik di titik P yang ditimbulkan oleh q1 adalah E1 dan yang ditimbulkan oleh q2 adalah E2.

Kuat medan listrik di titik P oleh q1 arahnya ke kanan, yaitu menjauhi muatan q1 yang  bermuatan positif.
Kuat medan  listrik  di titik P oleh q2 arahnya juga ke kanan, yaitu menuju muatan q2 yang bermuatan negatif.
Kuat medan listrik total di titik P merupakan resultan dari kedua vektor kuat medan listrik tersebut.
 
 

 






  

Comments

Popular posts from this blog

PEMBUKTIAN RUMUS ENERGI KINETIK

Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi energinya tetap kekal. Secara umum energy dapat dibedakan dalam berbagai bentuk yaitu energy potensial, energy kinetic, energy kalor, energy cahaya, energy nuklir dan energy murni. Energi potensial adalah energy yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukannya. Energi potensial ini meliputi energy potensial gravitasi, energy potensial elastis, energy potensial kimia, energy potensial nuklir, dan energy potensial listrik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah, sebagai contoh, air danau dipegunungan atau air didalam waduk yang tinggi. Jika air tersebut diberi kesempatan untuk jatuh (terjun), maka air tersebut dapat memutar turbin. Sedangkan energy potensial elastic dimiliki oleh suatu benda karena dalam keadaan diregangkan atau dimampatkan, sebagai contoh, busur panah yang berada dalam keadaan d

Pembahasan Soal UN Fisika SMA 2019 Nomor 1-5

Soal ini menerapkan pengaturan angka penting (AP) pada hasil pengukuran menggunakan jangka sorong hasil pengukuran dengan jangka sorong dapat dirumuskan dimana SU adalah hasil pengukuran pada skala utama jangka sorong...SN adalah hasil pengukuran pada skala nonius jangka sorong, dan KA adalah ketelitian jangka sorong..pada soal diatas, ketelitian jangka sorongnya adalah 0,1 mm = 0,01 cm. SU merupakan angka pada skala utama sebelum angka 0 SN SN merupakan angka pada skala nonius yang berimpit (membentuk garis lurus) dengan angka pada SU Hasil Pengukuran Panjang SU = 1,8 cm SN = 2 (0,01) cm = 0,02 cm Panjang = 1,82 cm (3 AP) Hasil Pengukuran Lebar SU = 0,4 cm SN = 6 (0,01) cm = 0,06 cm Panjang = 0,46 cm (2 AP) Hasil Pengukuran Tinggi SU = 1,3 cm SN = 5 (0,01) cm = 0,05 cm Panjang = 1,35 cm (3 AP)  , hasil pengukuran mengikuti aturan angka penting, harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit. jadi jawabannya ad