Skip to main content

Medan Magnetik di Sekitar Kawat Melingkar Berarus

kawat melingkar berarus
Medan magnetik di sebuah titik yang memiliki jarak tertentu terhadap pusat lingkaran kawat dapat ditentukan menggunakan hukum Biot-Savart. Untuk memahaminya, perhatikan gambar di bawah ini.
hukum biot savart
        Pada gambar di atas titik P berjarak sejauh x dari pusat sebuah kawat melingkar yang berjari-jari a. Jarak antara titik P dan kawat melingkar yang dialiri arus listrik Iadalah r. Berdasarkan hukum Biot-Savart, medan magnetik B di titik P dirumuskan sebagai berikut.
 
Keterangan:
I = kuat arus yang mengalir;
a = jari-jari kawat; dan
r = jarak titik dari lingkaran kawat 
Berdasarkan gambar tersebut nilai r adalah , sehingga besar medan magnetiknya dapat ditulis seperti berikut.
Jika titik P berada di pusat lingkaran atau x = 0, maka besar medan magnetiknya adalah sebagai berikut.
Apabila kawat tersebut terdiri dari N lilitan, maka besar medan magnetiknya adalah sebgai berikut.
Arah medan magnetik pada kawat melingkar, dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan, yaitu arah ibu jari menunjukkan arah medan magnetik, sedangkan keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik.
Hasil gambar untuk kawat melingkar berarus

🍠 Contoh soal

Sebuah titik A berada 5 cm dari lingkaran suatu kawat yang dialiri arus 10 A. Jika jari-jari kawat melingkar tersebut adalah 2 cm, maka berapakah besar medan magnetik di titik A?
Penyelesaian:
Diketahui:
I = 10 A
r = 5 cm
a = 2 cm
Ditanyakan: B?
Jawab:
Untuk mencari medan magnetiknya, gunakan persamaan berikut.
Jadi, kuat medan megntiknya pada titik A adalah 0,64π x 10-7 T.





Comments

Popular posts from this blog

PEMBUKTIAN RUMUS ENERGI KINETIK

Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi energinya tetap kekal. Secara umum energy dapat dibedakan dalam berbagai bentuk yaitu energy potensial, energy kinetic, energy kalor, energy cahaya, energy nuklir dan energy murni. Energi potensial adalah energy yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukannya. Energi potensial ini meliputi energy potensial gravitasi, energy potensial elastis, energy potensial kimia, energy potensial nuklir, dan energy potensial listrik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah, sebagai contoh, air danau dipegunungan atau air didalam waduk yang tinggi. Jika air tersebut diberi kesempatan untuk jatuh (terjun), maka air tersebut dapat memutar turbin. Sedangkan energy potensial elastic dimiliki oleh suatu benda karena dalam keadaan diregangkan atau dimampatkan, sebagai contoh, busur panah yang berada dalam keadaan d

Pembahasan Soal UN Fisika SMA 2019 Nomor 1-5

Soal ini menerapkan pengaturan angka penting (AP) pada hasil pengukuran menggunakan jangka sorong hasil pengukuran dengan jangka sorong dapat dirumuskan dimana SU adalah hasil pengukuran pada skala utama jangka sorong...SN adalah hasil pengukuran pada skala nonius jangka sorong, dan KA adalah ketelitian jangka sorong..pada soal diatas, ketelitian jangka sorongnya adalah 0,1 mm = 0,01 cm. SU merupakan angka pada skala utama sebelum angka 0 SN SN merupakan angka pada skala nonius yang berimpit (membentuk garis lurus) dengan angka pada SU Hasil Pengukuran Panjang SU = 1,8 cm SN = 2 (0,01) cm = 0,02 cm Panjang = 1,82 cm (3 AP) Hasil Pengukuran Lebar SU = 0,4 cm SN = 6 (0,01) cm = 0,06 cm Panjang = 0,46 cm (2 AP) Hasil Pengukuran Tinggi SU = 1,3 cm SN = 5 (0,01) cm = 0,05 cm Panjang = 1,35 cm (3 AP)  , hasil pengukuran mengikuti aturan angka penting, harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit. jadi jawabannya ad