Skip to main content

Tutorial Menyelesaikan Soal Kecepatan Relativ


Di kelas XII sekolah menengah semester genap, guru-guru fisika akan berhadapan dengan materi fisika modern. Salah satunya adalah materi Kecepatan Relativ. Ini materinya gampang-gampang susah, sangat tergantung kepada sikon kelas. Terkadang sang guru jago banget plus sangat menguasai konsepnya, ditambah semangat sangat saat menyampaikan materinya...eh para siswanya dieem aja dengan pandangan memelas mengharap pertolongan.. wuah macam lagi gimana gitu.
Terkadang lagi siswa-siswanya sangat bersemangat penuh gairah belajar, malah gurunya yang kesulitan memindahkan ide dan pikirannya tentang materi ke siswa, kaya ada penghalang gitu. Hal-hal gini membuat hasil belajar gak maksimal.
Iya..benar, sekarang kan gak lagi zamannya teacher center, sekarang siswa yang harus lebih aktif. Tapi kan siswa butuh arahan terhadap informasi-informasi yang telah digalinya. Ibaratnya gini..siswa udah punya pasir, semen, air, batu bata..Nah untuk meletakkan itu semua pada posisi yang bener, disitulah guru bekerja.
Kembali ke Relativitas..Beberapa rekan guru mengaku kebingungan dalam memahami materi, dan beberapa lagi mengaku kesulitan menyampaikan materi, dan beberapa lagi mengaku bingung saat memandu siswa menyimpulkan hasil informasi tentang materi...jadi bingung di saat mencari jalan keluar atau titik temu dari pemahaman siswa yang berbeda. 
Untuk ada sedikit tip yang semoga bermanfaat, khususnya bagi guru fisika dalam menyampaikan materi kecepatan relativ..check this out
Pada materi kecepatan relativ yang didalamnya ada rumus (ini dia yang buat bingung) Pak Einstein. Disana ada dua kerangka yang harus kita tentukan. Kerangkan Diam, dan Kerangka Bergerak. Kerangka kerangka ini kadang-kadang membuat siswa, bahkan guru (saat mempelajari materi di malam harinya ;) ) kebingungan. 



Yang sering membuat bingung adalah menentukan yang mana kerangka yang diam (s), yang mana kerangka bergerak (s') disaat menjawab soal....misal untuk soal 
Dua pesawat A dan B bergerak dalam arah berlawanan. Seorang pengamat di bumi mengukur bahwa kelajuan pesawat A adalah 0,7dan kelajuan pesawat B adalah 0,8c. Tentukan kelajuan B relatif terhadap A !
 
Kita harus menentukan dulu yang mana s dan s' nya.
s  = pengamat yang di bumi
s' = pesawat A
Dari soal diketahui bahwa u = -0,7c (kenapa minus ?) dan v = 0,8c, dan yang ditanyakan v' nya














Jadi gampang kan..yang harus diingat, tentukan dulu yang mana kerangka diam (s) dan kerangka bergeraknya (s'). Demikian..semoga bisa membantu yang sedang kesulitan




untuk memudahkan, mari kita simak video berikut

Comments

Popular posts from this blog

PEMBUKTIAN RUMUS ENERGI KINETIK

Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi energinya tetap kekal. Secara umum energy dapat dibedakan dalam berbagai bentuk yaitu energy potensial, energy kinetic, energy kalor, energy cahaya, energy nuklir dan energy murni. Energi potensial adalah energy yang dimiliki benda karena keadaan atau kedudukannya. Energi potensial ini meliputi energy potensial gravitasi, energy potensial elastis, energy potensial kimia, energy potensial nuklir, dan energy potensial listrik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah, sebagai contoh, air danau dipegunungan atau air didalam waduk yang tinggi. Jika air tersebut diberi kesempatan untuk jatuh (terjun), maka air tersebut dapat memutar turbin. Sedangkan energy potensial elastic dimiliki oleh suatu benda karena dalam keadaan diregangkan atau dimampatkan, sebagai contoh, busur panah yang berada dalam keadaan d

Pembahasan Soal UN Fisika SMA 2019 Nomor 1-5

Soal ini menerapkan pengaturan angka penting (AP) pada hasil pengukuran menggunakan jangka sorong hasil pengukuran dengan jangka sorong dapat dirumuskan dimana SU adalah hasil pengukuran pada skala utama jangka sorong...SN adalah hasil pengukuran pada skala nonius jangka sorong, dan KA adalah ketelitian jangka sorong..pada soal diatas, ketelitian jangka sorongnya adalah 0,1 mm = 0,01 cm. SU merupakan angka pada skala utama sebelum angka 0 SN SN merupakan angka pada skala nonius yang berimpit (membentuk garis lurus) dengan angka pada SU Hasil Pengukuran Panjang SU = 1,8 cm SN = 2 (0,01) cm = 0,02 cm Panjang = 1,82 cm (3 AP) Hasil Pengukuran Lebar SU = 0,4 cm SN = 6 (0,01) cm = 0,06 cm Panjang = 0,46 cm (2 AP) Hasil Pengukuran Tinggi SU = 1,3 cm SN = 5 (0,01) cm = 0,05 cm Panjang = 1,35 cm (3 AP)  , hasil pengukuran mengikuti aturan angka penting, harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan jumlah angka penting yang paling sedikit. jadi jawabannya ad