Notasi Vektor
Vektor merupakan besaran fisika yang memiliki nilai dan arah. Vektor biasanya digambar berbentuk anak panah, dimana panjang anak panah mewakili besar vektor dan arah anak panah menyatakan arah vektor.
vektor biasanya dituliskan dengan huruf tebal, sebanyak satu dan dua huruf.
Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
1. Menggambar Penjumlahan Vektor
Penjumlahan vektor dapat kita gambarkan dengan tiga metode, yaitu metode jajargenjang, metode
segitiga, dan metode poligon
a. Metode Jajargenjang
- Lukislah vektor F1 dan F2 dengan titik tangkap di O
- Buatlah sebuah jajargenjang dengan sisi-sisi vektor F1 dan F2
- Diagonal jajargenjang merupakan resultan vektor F1 dan F2 atau R = F1 + F2
- Sudut menunjukkan arah resultan vektor R terhadap arah vektor F1
b. Metode Segitiga
- Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di titik O
- Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1
- Hubungkan titik tangkap O dengan ujung vektor F2 , lukisan garis penghubung tersebut merupakan
resultan vektor F1 dan F2 atau R = F1 + F2
- Sudut menunjukkan arah resultan vektor R terhadap arah vektor F1
c. Metode Poligon
2. Menggambar Pengurangan Vektor
Selisih antara dua vektor V1 dan V2 ( R = V1 -V2 ) sama dengan menentukan jumlah antara vektor V1
dan vektor -V2 atau R = V1 + ( -V2)
dua vektor V1 dan V2 akan dicari selisihnya
Menentukan Besar Resultan Vektor
Besar resultan vektor dapat kita tentukan dengan metode grafis dan metode analitis
a. Metode Grafis
b. Metode Analitis
karena OC = R, OA = V1 dan AC = V2
Menetukan Arah Resultan Vektor
Penguraian Vektor
Vektor merupakan besaran fisika yang memiliki nilai dan arah. Vektor biasanya digambar berbentuk anak panah, dimana panjang anak panah mewakili besar vektor dan arah anak panah menyatakan arah vektor.
vektor biasanya dituliskan dengan huruf tebal, sebanyak satu dan dua huruf.
Menggambar vektor perpindahan dengan menggunakan diagram vektor.
(a) Vektor AB = 1 cm ke kiri.
(b) Vektor CD = 5 cm ke kanan.
Vektor A dan vektor B sama, sedangkan vektor C dan vektor D tidak sama.
Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
1. Menggambar Penjumlahan Vektor
Penjumlahan vektor dapat kita gambarkan dengan tiga metode, yaitu metode jajargenjang, metode
segitiga, dan metode poligon
a. Metode Jajargenjang
- Lukislah vektor F1 dan F2 dengan titik tangkap di O
- Buatlah sebuah jajargenjang dengan sisi-sisi vektor F1 dan F2
- Diagonal jajargenjang merupakan resultan vektor F1 dan F2 atau R = F1 + F2
- Sudut menunjukkan arah resultan vektor R terhadap arah vektor F1
b. Metode Segitiga
- Lukislah vektor F1 dengan titik tangkap di titik O
- Lukislah vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1
- Hubungkan titik tangkap O dengan ujung vektor F2 , lukisan garis penghubung tersebut merupakan
resultan vektor F1 dan F2 atau R = F1 + F2
- Sudut menunjukkan arah resultan vektor R terhadap arah vektor F1
c. Metode Poligon
a. Lukislah vektor F1
dengan titik tangkap di titik O.
b. Lukislah
vektor F2 dengan titik tangkap di ujung vektor F1.
c. Lukislah
vektor F3 dengan titik tangkap di ujung vektor F2.
d. Hubungkan titik tangkap di titik O dengan ujung vektor F3.
f. Lukisan garis penghubung antara titik tangkap O dan ujung vektor F3
merupakan vektor resultan F1,
F2, dan F3
atau
R = F1 + F2
+ F3.
2. Menggambar Pengurangan Vektor
Selisih antara dua vektor V1 dan V2 ( R = V1 -V2 ) sama dengan menentukan jumlah antara vektor V1
dan vektor -V2 atau R = V1 + ( -V2)
dua vektor V1 dan V2 akan dicari selisihnya
Resultan penjumlahan R = V1 + (–V2) digambar dengan metode
jajargenjang.
Menentukan Besar Resultan Vektor
Besar resultan vektor dapat kita tentukan dengan metode grafis dan metode analitis
a. Metode Grafis
1) Arah acuan vektor ditentukan berdasarkan arah sumbu-x positif. Sudut vektor bernilai positif diukur
berlawanan arah putaran jarum jam dan bernilai negatif diukur searah putaran jarum jam.
2) Panjang vektor dilukiskan dengan menggunakan skala panjang yang sesuai. Misalnya, untuk vektor
gaya yang nilainya 10 N dilukis dengan panjang 1 cm sehingga untuk vektor gaya 20 N harus dilukis
dengan panjang 2 cm. Adapun sudut arah vektor dapat diukur dengan busur derajat.
3) Vektor resultan dapat dilukiskan dengan metode jajargenjang, metode segitiga, atau metode poligon.
4) Panjang vektor resultan diukur dengan mistar dan arah vektor resultan terhadap sumbu-x positif diukur
dengan busur derajat.
b. Metode Analitis
karena OC = R, OA = V1 dan AC = V2
Menetukan Arah Resultan Vektor
Penguraian Vektor
1. Menentukan
Komponen-Komponen Vektor Jika Diketahui Besar dan Arahnya
2. Menentukan Besar dan
Arah Sebuah Vektor Jika Diketahui Komponen Vektornya
Menentukan besar vektor dengan menjumlahkan komponen vektor (1) dan (2)
Menentukan arah vektor dengan membagi komponen vektor
(2) dengan (1)
Comments
Post a Comment